Minggu, 17 Maret 2013

Hubungan Unik Antara Pacarku dan Motor Yamaha

Pacarku seorang yang unik. Ia memutuskan tinggal dengan adiknya, seorang pengusaha besar.  Pacarku sendiri seorang pengusaha juga. Spesifikasinya mendirikan pabrik. Sesudah pabrik berdiri dan jalan, ia berikan kepada pemiliknya. Unik ya. 

Alasan kenapa ia tinggal bersama adiknya, karena ia merasa khawatir dan berhak melindungi adiknya tersebut. Adiknya mempunyai rumah yang sangat mewah, besar dan dilengkapi peralatan serba lux di dalamnya. Sebagai gambaran betapa kayanya dia, satu pohon kamboja saja harganya tiga setengah juta rupiah. Dan di rumah itu jumlah pohon seperti itu bukan satu saja. Ck..ck..ck!

Adiknya itu tidak menikah. Jadi ia tinggal sendiri di rumahnya. Memang ada beberapa pembantu yang dipekerjakan di sana. Tapi adiknya itu lebih senang bercengkrama dengan kucing atau burung kakatua di taman.Ia lebih banyak berkomunikasi atau berdiskusi dengan kakaknya.

Di rumahnya berjejer mobil mewah. Rata-rata harganya di atas satu milyar. Pacarku diperkenankan memakai mobil-mobil itu. Tapi pacarku jarang menggunakannya. Selain alasan tidak praktis, tidak suka kena macet di jalan, ternyata ia punya kendaraan kesayangan.


Kendaraan kesayangan itu bertahun-tahun sudah tak pernah digantinya. Pacarku mengatakannya si bebal. Sekian tahun tak pernah dirawatnya, tapi anehnya tak pernah rusak-rusak. Pacarku bangga sekali pada kendaraannya.

“Inilah kelebihan Yamaha,” katanya sambil memukul sadelnya. “Bandel sekali. Kamu tahu , aku hanya mencucinya seminggu sekali. Biarkan saja dia kotor begitu. Yang penting kendaraan itu dibuat untuk memudahkan pekerjaan kita. Bukan sebaliknya, kita yang diperbudak oleh kendaraan.” Alasannya sambil mengajak aku naik bersamanya.

Sambil berjalan, aku masih sempat bertanya padanya. “Tapi orang kan lebih banyak memilih merek X, karena kalau dijual lagi harganya nggak jatuh. Kalau Yamaha kan katanya kalau dijual lagi harganya anjlok.”

Tanpa disangka ia menghentikan kendaraannya. Aduh tak penting lagi dia berhenti. Aku kan bicaranya iseng saja. 

“Dengar ya Wi, motor itu dibeli untuk dipergunakan atau dipakai. Jika ingin jual beli, itu beda lagi.”

Jujur, memang susah berbicara dengan orang satu ini. Ia pandai sekali berdiplomasi. Ia juga tak pernah mengenal kata gengsi. Pergi ke pabrik tempat temannya yang  kaya, ia tetap menggunakan motor Yamaha kesayangannya. Bahkan kalau pergi ke tempat Ibu (panggilannya untuk ibu Megawati), ia pun menggunakan motor juga. Ia memang sangat percaya diri dengan motor Yamahanya.

Walau kadang sering aku nyengir sendiri. Jika motor itu diletakan di depan garasi, kelihatannya mengganggu pemandangan saja. Keadaannya yang dekil seakan tidak cocok berada di sana. Tapi adiknya tak pernah protes. Berbeda jika ada mobil temannya yang tidak sekelas dengannya. Ia akan menyuruh pembantunya untuk menyampaikan pada temannya agar mobilnya itu disimpan di jalan saja. Hahaha!

Suatu saat aku bertanya pada pacarku kapan ia akan membeli motor baru. Jawabannya jika motornya sudah rusak. Ya, aku memang tidak mengerti masalah motor. Tapi aku merasa motor pacarku memang tangguh di jalan. 

Pernah juga aku kaget luar biasa. Motornya itu naik jembatan penyebrangan tanpa bilang aku dulu. Akibatnya aku berteriak-teriak ketakutan. Kampungan sekali, hehe. Tetapi ternyata tidak apa-apa. Pacarku memang pengendara yang hebat, semuanya lancar dan cepat jadinya. Maklum motor kan tidak bisa masuk jalan tol.  

 Itu terjadi bertahun lalu. Sekarang aku sudah putus dengannya. Tapi kenangannya dengan motor Yamahanya seakan tak gampang dilupakan begitu saja. 



Dan kini, aku dihadapkan pada keinginan anakku  untuk membeli motor. Aku katakan kepadanya. “Beli merek Yamaha saja ya, Ka.”

Anakku bertanya,  “kenapa gitu, Ma?” 

“Karena Yamaha modelnya keren, jalannya cepat dan teknologinya canggih.”

Aku lalu melihat-lihat website-nya dan mempelajarinya bersama anakku.  Intinya, Yamaha sedang meluncurkan motor seri terbaru yakni  Xeon  RC. Hal itu sebagai upaya untuk merayakan kemenangan pembalap Moto GP Yamaha, Jorge Lorenzo. 

Menurut Jorge Lorenzo, new Xeon RC dapat memberikannya dua manfaat. Pertama, ia bisa merasa santai dan nyaman menikmati perjalanannya. Tetapi ia pun bisa mendapatkan perfoma hebatnya Xeon RC. Eveything I need, begitulah ia mengungkapkan kepuasannya.  

Kami lalu memperhatikan bodinya dan melihat-lihat warnanya.

 "Victorious Red!" Seru anakku sambil menunjuknya. 

Dari lima lima pilihan warna ternyata anakku suka yang perpaduan merah dan putih. Ia semakin antusias membaca keunggulan New Xeon RC yang lainnya. Memang Xeon RC merupakan motor injeksi yang semakin tak tertandingi.  Mesin injeksinya semakin responsif, cepat dan irit. Sebagai seorang pria anakku suka sekali dengan perfomanya yang memberikan nuansa racing (balap). Bahkan nampak sangat mengutamakan kenyamanan. Ingin aku bertanya pendapatnya. Tetapi kulihat ia berjalan keluar sambil membawa hapenya. Tak lama kudengar suaranya. "Ayah, aku mau New Xeon RC dari Yamaha saja."

Akupun tersenyum dan takjub. Yamaha sudah ada dimana-mana. Suatu saat akan ada di rumahku juga. Amin.  

***







2 komentar:

Artha Amalia mengatakan...

aamiin. semoga suatu saat ada di rumah kita yaaa. aku juga pengen >.<

Sara Amijaya mengatakan...

baca-baca isi blognya asyik nih, bahasanya semua mengalir dan gak bikinbosan. suka deh. moga sukses ya jenk:)